Kasus Hambalang

Venue Hambalang
LAMBANNYA penanganan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan sekolah olahraga nasional Hambalang dinilai banyak orang sebagai salah satu titik lemah KPK. Namun ada juga yang menilai sulitnya KPK menguak skandal suap senilai Rp2,5 triliun tersebut sebagai sesuatu yang wajar.

Dalam audit investigatif , BPK berpendapat Menteri Pemuda dan Olahraga melakukan pembiaran terhadap bawahannya, Sekretaris Kemenpora Wafid Muharam dalam kontrak tahun jamak dan pelelangan proyek.

Mantan Sekretaris Menteri Negara BUMN Said Didu mengakui bahwa kesulitan menguak skandal Hambalang cukup beralasan. Sebab, Hambalang merupakan skandal korupsi yang sempurna. "Hambalang itu proses kongkalingkong yang maha sempurna," ungkap Said kepada INILAH.COM, Sabtu (10/11/2012).

Dia menilai berbeda dengan kasus-kasus korupsi lainnya, Hambalang diduga sudah direkayasa sejak awal. Sehingga sulit untuk membuka tabir gelap skandal Hambalang. Mulai dari perencanaan, proses tender, hingga proses pembangunan yang sudah diatur sedemikian rupa hingga sulit menelusuri letak kecurangannya.

Namun begitu, Said masih menaruh keyakinan bahwa pada waktunya, kasus Hambalang akan terbuka. "Kesalahan yang sempurna, kalau ada malaikat itu pasti terbuka," tuturnya tanpa memberitahu siapa gerangan sosok malaikat itu.

Dia mengemukakan, kejanggalan proyek Hambalang bisa diamati dari kontaktor proyek tersebut. Sebab, PT Wijaya Karya yang notabennya jasa kontraktor yang kuat dan berpengalaman di dunia kontruksi, hanya menjadi subkontraktor dari PT Adhi Karya.

"Yang ini, diduga untuk memuluskan aliran dana proyek Hambalang. Karena sebagai kontraktor utama, PT Adhi Karya tidak akan berani jika mengucurkan dana proyek ke sejumlah pihak. Untuk itulah, dalam penanganan proyek Hambalang di KPK, penyidik bolak-balik memanggil para subkontraktor proyek Hambalang," kata Said.

Sampai saat ini di KPK, lanjut dia, penyidikan kasus Hambalang baru sampai anak tangga pertama, yakni Deddy Kusnidar, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Padahal, KPK sudah mendapatkan laporan dari PPATK soal adanya aliran dana mencurigakan dari Hambalang ke sejumlah pihak.

Bahkan, KPK juga diperkuat dengan laporan audit investigatif dari BPK mengenai kejanggalan proyek Hambalang. Namun KPK tak kunjung menarik tersangka lain. Sehingga tampaknya tidak berlebihan jika Said Didu menyatakan, bahwa Hambalang adalah rekayasa maha sempurna dalam praktik korupsi di Indonesia.

Perbaharui di Kasus Hambalang